Melly menatap celenganya. Celengan plastik berbentuk sapi milik Melly.
Dia bingung akan memberi hadiah apa untuk mamanya yang seminggu lagi akan
bertambah umur.
Tahun sebelumnya, Melly
memberikan mamanya tas selempang berwarna pink muda yang berenda pink tua. Tahun
ini, dia masih bingung ingin memberikan hadiah apa.
“Melly sudah sholat dzuhur belum?” tanya mama yang sudah memasuki
kamar Melly. “Eh, oh, sudah dong ma” jawab Melly terkejut. “Oh, ya sudah mama
mau reuni SMA dulu di mall Bintaro Plazza, kamu ikut nggak?” tanya mama lagi.
Mama sudah rapi dengan dress selutut berwarna biru muda, dan sepatu high heels
berwarna hitam.
“Tidak ma, Melly dirumah saja” jawab Melly lembut. “Oh, baiklah mama
pergi dulu ya, Assalamualaikum” pamit mama sambil menutup pintu kamarku.
Setelah memastikan mama sudah pergi, Melly segera memecahkan celengan plastiknya. "Bismillah."
PRAAK!
“Alhamdulillah ada tiga ratus lima puluh ribu” kata Melly sambil
menyapu pecahan celengan. “Aku beli kartu ucapan dan kertas kado saja dulu”
gumam Melly.
Dia pergi ke tempat fotocopy
terlengkap dekat rumahnya. Tak lupa pintu rumah dia kunci. Juga kunci dia
kantongi di saku bajunya.
Sesampainya di tempat fotocopy,
Melly menunggu seorang pelayan di tempat fotocopy
itu menghampirinya. “Dik, mau beli apa?” Tanya pelayan itu ramah. “Kartu
ucapan sama kertas kado” jawab Melly.
“Oh tunggu sebentar ya, dik” ucap pelayan itu sambil meninggalkan
Melly. “Ini dik” pelayan tadi datang kembali dengan sebungkus kartu ucapan.
“Kalau kertas kado ada di kardus itu ya, dik” lanjut pelayan itu sambil
meninggalkan Melly.
“Ah, yang warna pink ini saja” gumam Melly sambil mengambil kartu
ucapan berwarna pink dengan gambar seorang anak perempuan memeluk ibunya,
diatasnya ada tulisan ‘happy birthday mom’
“Mas, saya beli kartu ucapan yang ini dan kertas kado warna pink
bergambar kue tart dan bertulis ‘happy birthday’ itu” Melly menunjukkan kertas
kado dan kartu ucapan yang diinginkanya.
“Baik, jadi tujuh belas ribu” kata ma situ. “Okay, ini uangnya pas ya” Melly
menyerahkan selembar uang sepuluh ribu, selembar uang lima ribu, dan selembar
uang dua ribu” pada mas tadi.
Setelah selesai berbelanja, Melly berjalan pulang menuju rumahnya.
Tetapi, dia tertarik dengan toko yang
menjual alat masak. Ada panci, oven, dan masih banyak lagi. Melly tersenyum
senang. Dia sudah tahu apa yang akan dia berikan pada mamanya. Melly segera
menuju toko alat masak itu. Dia memebeli beberapa alat masak yang Melly
perlukan dan tak ada dirumahnya.
Tak lupa, Melly juga membeli tepung terigu, gula, mentega, bakin powder, choco cips, dan telur. Setelah membeli
bahan-bahan, Melly pulang kerumahnya. Sesampainya dirumahnya, Melly membuka
belanjaanya dan mengambil buku resep milik mamanya.
“Ini dia, cara membuat muffin cokelat” pekik Melly senang. Ternyata,
Melly akan membuat muffin cokelat sebagai hadiah ulang tahun mamanya.
Dengan semangat, Melly mencampur bahan demi bahan dengan hati-hati.
Adonan itu pun ditaruh di sebuah cup kecil dan dimasukkanya cup yang berisi
adonan itu kedalam oven.
TRIING!
“Waah sudah matang” sorak Melly sambil berlari menuju dapur. Dia
dengan semangat membuka tutup oven. Bau muffin tercium diseluruh dapur Melly.
“Sekarang tanggal berapa sih?” Melly melihat kalender. “Wow! Tanggal 24
November, hari ulang tahun mama” Melly segera meletakkan nampan berisi
muffin-muffin cokelat di meja makan. Dia segera menulis kartu ucapan.
Krieek..pintu rumah dibuka. Seorang perempuaan cantik datang sambil
membawa kantong belanjaan, mama. “Lho, Melly? Dimana kamu nak?” Mama terkejut
ketika lampu ruang tengah mati, Melly pun tidak ada.
“Happy birthday, mama” Melly muncul dari balik lemari dan langsung
memeluk mamanya. “Oh, makasih Melly” mama memeluk Melly erat. “Mama, ikut
Melly ke dapur” pintaku sambil menarik tangan mama menuju dapur. “Oke” jawab
mama singkat.
“Surprise, ini untuk mama” Melly menyerahkan satu cup kecil muffin
untuk mama. “Terimakasih Melly, ini sangat enak” puji mama sambil menggigit muffin buatan Melly.
“Terimakasih” aku tersipu.
“Kamu membuatnya sendiri?” Tanya mama tak percaya. “Tentu saja, untuk
mama” jawabku sambil mengedipkan mata. “Happy birthday” Melly mencium kedua
pipi mamanya penuh kasih sayang.
“Ini hadiah terindah buat mama” mama terharu. “Mama, I love you” ucap
Melly sambil memeluk mamanya erat. “I love you to Melly” mama balas memelukku
erat.
“Muffin cokelat buatan Melly memang enak” puji mama pelan. “Thanks,
ma” Melly tersenyum bahagia dipelukan mamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar